Okay. Again, aku tahu aku kasar. Aku tak kan mintak maaf atau "maaf-maaf cakap" dalam hal ini kerana aku menulis dengan niat. Aku juga tak boleh nak buat korang semua percaya dengan niat aku kerana niat aku hanya untuk aku dan kesahihan niat aku hanya Tuhan yang tahu.
Aku berniat bukan hanya untuk menulis tentang dunia artis dalam wahana ini. Aku nak menulis tentang segala-galanya. Dan aku nak medan ini jadi medan untuk korang semua luahkan rasa tapi apakan daya, sejak dua menjak ni, isu membabitkan artis di Malaysia memang macam-macam.
Aku tahu dalam entry sebelum ini, aku ada menyebut "imparting my wisdom". Aku tidak memaksudkannya dalam erti kata atau nada yang arrogant, sebaliknya aku benar-benar nak memberikan wisdom itu jika ia boleh dianggap wisdom.
Aku hanya manusia biasa. Salah aku banyak. Betul aku pun banyak. Aku seorang journalist dan bagai kata Ramli Sarip: "Aku menulis, bukan kerna nama."
Doaku, kalian faham maksudku. Dan aku harap apa yang Rumi catatkan di bawah menyampaikan maksudku:
Apa yang dapat aku lakukan, wahai ummat Muslim?
Aku tidak mengetahui diriku sendiri.
Aku bukan Kristen, bukan Yahudi,
bukan Majusi, bukan Islam.
Bukan dari Timur, maupun Barat.
Bukan dari darat, maupun laut.
Bukan dari Sumber Alam,
bukan dari surga yang berputar,
Bukan dari bumi, air, udara, maupun api;
Bukan dari singgasana, penjara, eksistensi, maupun makhluk;
Bukan dari India, Cina, Bulgaria, Saqseen;
Bukan dari kerajaan Iraq, maupun Khurasan;
Bukan dari dunia kini atau akan datang:
surga atau neraka;
Bukan dari Adam, Hawa,
taman Surgawi atau Firdaus;
Tempatku tidak bertempat,
jejakku tidak berjejak.
Baik raga maupun jiwaku: semuanya
adalah kehidupan Kekasihku ...
(Jalaluddin Rumi)
10 comments:
Encik Bimbo, melatah tu satu weakness.
Kena cucuk pinggang kan melatah.
Bio je orang "oh mak kau tergolek" kan diri sniri.
Bole jadi amusement apa.
betul takde kerja aku nih ek.
haha.
U are accepting my wisdom then....sebab dah boring sangat. Hahahah
dimana jalaludin rumi skrg
Lantak pi lah dengan org yang tak suka tu, pada aku blog ko ni sangat2 jujur dan ada intipatinya. at least bukan mcm wartawan2 'durjana' (pinjam ayat pierre kejap) yg takde etika langsung tu.
Kudin....jiwanya barangkali ada dalam kita semua tapi kita tak sedar. Makamnya ada di Konya. Suku sakatnya di merata dunia.
Dan seperti yang aku selalu kata: Kejujuran itu harganya tinggi, memedihkan, kadang-kadang bisa meruntuhkan tetapi apa yang we always take for granted is: "It's the best policy in life."
Tapi kan kelakar jugalah bila Pierre tu sebut "Wartawan Durjana"....macam zaman P Ramlee dan Semerah Padi lak. :)
oh my god!
hahaha Cun...
durjana sungguh wartawan itu...
Post a Comment